Mungkin sebagai manusia biasa terasa wajar ya...(menghibur diri), hehe...
Tetapi yang kemudian timbul menjadi hal buruk adalah menghitung kegagalan yang kita alami. Ujian PNS 5 kali gagal, kerja jadi sales gaji buat bayar hutang, investasi rugi, jualan bangkrut, buat apotek dipersulit karena persaingan, gagal masuk departemen padahal sangat diharapkan, belum diberi momongan, hutang masih jutaan. Komplit..., semangat turun drastis ketika setiap hari menghitungnya. Hahhh....,merenungi yang seharusnya tidak perlu, menyesali yang telah berlalu tapi malas melangkah untuk mengawali hari baru.
Padahal kegagalan adalah cobaan yang membuat kita semakin dewasa dan semakin kuat ketika suatu saat ada diatas(sukses). Banyak yang terlupa, bahwa sesungguhnya keberhasilan jauh lebih banyak dari pada kegagalan yang kita dapatkan. Kita telah berhasil memiliki 2 kaki, 2 tangan, 2 mata, 2 telinga, hidung, dan semuanya dengan sempurna, sedangkan banyak dari mereka yang memiliki tubuh yang kurang sempurna. Kita telah berhasil memiliki suami/istri yang baik, sedangkan banyak dari pasangan mereka yang suka berselingkuh. Kita berhasil makan sehari 3 kali dengan menu yang kita inginkan, sedangkan banyak dari mereka yang kesulitan mencari makan. Kita berhasil memiliki tempat berteduh, sedangkan banyak dari mereka yang kedinginan diteras toko. Kita berhasil hidup dilingkungan yang damai, sedangkan banyak dari mereka yang hidup di lingkungan yang mencekam. Kita berhasil memiliki keluarga yang bahagia, sedangkan banyak dari mereka yang memiliki keluarga yang saling bermusuhan. Dan banyak lagi, keberhasilan yang mungkin terlalu banyak untuk bisa kita hitung.
Lalu kenapa kita hanya suka menghitung kegagalan, tetapi hampir selalu melupakan keberhasilan yang kita dapatkan?? Untuk apa selalu menghitung kegagalan jika sulit untuk melakukan perubahan??
0 komentar:
Posting Komentar